Tanjungbungo - Banyak sekali keanekaragamaan yang dimiliki Indonesia. Kekayaan adat
budaya dan bahasa, salah satunya bangunan dari berbagai daerah. Tengkiang
adalah contohnya, kekayaan budaya masyarakat asli yang dapat kita temui hingga
saat ini.
Mengenal asal usul adalah cara tebaik untuk
mengetahui siapa kita sebenarnya. Mengingat kembali apa yang sudah tercatat
dalam sejarah umat manusia beberapa decade sebelumnya.
Definisi(Apa Itu Tengkiang)
Tengkiang atau sering disebut kiang adalah lumbung
atau tempat penyimpanan padi yang telah menjadi satu kekayaan adat dan budaya
masyarakat Sumatera termasuk Bengkulu. Komposisi bahan bangunan dominan dari bambu
dan kayu yang tentunya bersifat semi permanen.
Untuk dindingnya disebut pelupuh. Bambu yang
pipihkan sedemikian rupa, disusun rapi dan bersambung sehingga menutupi semua
sisi bangunan.
Di Bengkulu, atap yang digunakan dari daun
pohon lontar atau tak jarang dari ijuk yang dijahit. Sedangkan rangkanya
menggunakan kayu, dahulu masyarakat bahkan memuatnya tanpa paku.
Kegunaan Tengkiang
Seperti kita ketahui sebelumnya bahwa fungsi utamanya menyimpan padi hasil panen. Simpanan hingga musim selanjutnya. Keberadaannya biasanya tak
jauh dengan rumah, dahulu tempatnya bahkan berada di persawahan itu sendiri.
Jika musim panen tiba, Tengkiang akan
dipenuhi padi yang masih bertangkai untuk disimpan hingga musim panen
berikutnya. Sehingga padi yang bertangkai tadi cepat mengering, diambil dari sawah
hasil panen kadang mengandung air yang cukup banyak.
Padi yang dipanen bisa lebih teroganisir
dengan adanya Tengkiang. Mengelompokan jenis-jenis padi mulai dari beras merah,
beras ketan sangat mudah.
Selain itu, lantai dari belahan bambu
berfungsi untuk menghalangi agar padi tidak diserang hama kutu. Dengan begitu
padi di dalam Tengkiang akan bertahan lebih lama.
Era Sekarang Fungsi Tengkiang
Saat ini Tengkiang menjadi simbol kesuksesan
atau kejayaan petani dimasanya, sekaligus bukti kekayaan adat budaya.
Jika masyarakat masih memiliki sawah yang
cukup luas maka masih digunakan sebagai mestinya, namun itu pun sudah sangat
jarang. Beberapa masyarakat yang masih memiliki Tengkiang menggunakannya sebagi
gudang penyimpanan saja.
Masyarakat Bengkulu harus lebih banyak tahu
tentang daerahnya sehingga tidak kehilangan identitas diri. Bahan cerita untuk
selanjutnya diteruskan ke generasi penerus agar tetap lestari. Ketahui
sejarahmu dan kamu akan mengenali siapa kamu sesungguhnya.
Belajar dari manapun, perbanyak referensi
temukan hal-hal yang membuatmu bangga sebagai rakyat Indonesia dengan
keragamaan kekayaan yang dimiliki. Ayo ceritakan ke orang sekitarmu bahwa dulu
ada Tengkiang yang sangat filosopis.
Terima kasih infonya...
ReplyDeleteSenang bisa berbagi mas, semangat terus
DeleteWah, aku baru tahu namanya Tengkiang. Sudah lama sekali aku gak lihat lumbung padi. Terima kasih sudah sharing :)
ReplyDeleteIya, sekarang beras mana mahal kan ya, senyumin aj wwk
Delete