Tanjungbungo.com

REFERENSI DESTINASI WISATA, KULINER & HOTEL di BENGKULU

Friday 31 March 2017

Masjid Al-Ikhlas Padang Betuah

Photo : Masjid Al - Ikhlas Padang betuah.
Tanjungbungo(31/03) - Bengkulu memang punya banyak wisata sejarah, mulai dari sejarah Islam, Kerajaan, sampai pada sejarah Perjuangan Rakyat. Untuk sejarah Islamnya Terbukti dengan adanya masjid yang berumur tak kurang dari 200 tahun yang berada di Desa Padang Betuah, Bengkulu Tengah, Bengkulu. Berjarak 25 Km dari pusat kota waktu yang ditempuh kurang lebih 1 Jam dari pusat kota Bengkulu dengan kendaraan bermotor.

Sejarah berdirinya masjid Al - iklhas

Dilansir dari Kompas.com, masjid ini didirikan pada tahun 1800 Masehi oleh seorang imam yang bernama H.Mansyur, bertujuan untuk wadah penyebaran agama Islam serta sebagai tempat berkumpul masyarakat  dalam mengusir penjajah. H. Mansyur adalah seorang pejuang Islam berasal dari Sumatera Barat yang membuat basis perlawanan rakyat melawan penjajah di Bengkulu.

Gambaran Umum Masjid Al - Ikhlas

Mempunyai luas 6 x 6 meter dengan kubah yang bebentuk kerucut unik dan terkenal sangat kokoh. Pada awal pendiriannya bahan yang digunakan sebagai dinding atau tembok adalah pelupuh ( Bambu ), dan untuk atapnya sendiri menggunakan alang - alang. Dengan pasak kebanyakan dari kayu bukan dari paku, ini pula lah rahasia masjid ini sangat kokoh walaupun Bengkulu terkenal dengan daerah rawan gempa. Dengan warna putih sebagai cat dindingnya dan pelengkapnya yakni ornamen kayu disebelah pintu depan.

Masjid Al - Ikhlas Sekarang

Saat ini masjid Al - Ikhlas tidak digunakan sebagai tempat ibadah namun sudah ditetapkan sebagai cagar budaya. Digunakan sebagai tempat anak - anak belajar mengaji.

Jika kalian berada di Bengkulu tak ada salahnya berkunjung ke Masjid tertua di Bengkulu ini, dan rasakan momen yang unik seperti zaman dahulu waktu perkembangan Islam masuk ke Bengkulu. (ang)

20 comments:

  1. Semoga masjidnya di rawat dengan baik ya kak

    ReplyDelete
  2. Renovasi tetap mempertahankan keasliannya. Tapi mengapa tidak digunakan sebagai tempat beribadah? Tetap disebut masjid, kan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Karena sdah ditetapkan sebagai cagar budaya, serta masyarakat pun sdah membangun masjid yang lain, tetap digunakan tapi tidak beribadah seperti mengaji.

      Delete
  3. Aku jadi inget temanku dari Bengkulu ik Mas...
    Wah,modelnya lain ya Mas. Nggak kayak di Jawa :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimaksih mas sdah berkunjung . . Daerah mana temannya ?

      Delete
  4. Atapnya unik ya mas, bentuknya mengerucut gitu, saya jadi ingat Monumen Yogya Kembali, hehe..

    Semoga bisa dijaga terus supaya anak cucu kita bisa menikmati bangunan masa lampau yang saat ini sudah jarang ada yaa :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya ya kayak monumen Yogya kembali, Baru tahu akunya . . Hehhe

      Delete
  5. menarik, mesjid selalu punya cerita ya mas.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ini sdah jadi legend dan cerita yang bersejarah . .

      Delete
  6. bentuknya unik ya mas sayang nggak bisa dipake untuk shalat lagi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bisa sih, tapi untuk menjaga keabsahannya dan melesatarikan agar tidak cepat rusak.

      Delete
  7. Arsitekturnya unik, semoga tetap terawat...

    ReplyDelete
  8. Atapnya masih alang-alang? Kok di fotonya seperti bukan. Baru kali ini mampir ke blog ini. Ada banyak artikel seputaran bengkulu ternyata. Salam kenal.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Awal berdirinya kalo sekarang sdah dirubah tanpa mengubah bentuknya

      Delete
  9. Selalu ada riwayat tentang kebaikan, ini bukti zaman islam berkembang di Bengkulu. dari masa - kemasa islam selalu meninggalkan jejak kebaikan..
    makasih mas Aang infonya inspiratif

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya sama - sama Mas Ben, terimakasih sudah mampir

      Delete
  10. Ini ternyata masjid tertua di Bengkulu ya Ang, kirain masjid Jamik lho

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yang tertua ini mbak, bagus kan unik jga bentuknya . .

      Delete

Silahkan berkomentar secara Bijak dan sesuai dengan topik pembahasan...