BENGKULU musti "BELAJAR" dari SURABAYA

Tanjungbungo(10/11)- Sepuluh November merupakan hari bersejarah bagi bangsa kita yakni bangsa INDONESIA. Mengapa demikian? Karena pada hari itu pula lah terbukti bahwa kesatuan bangsa sudah terbentuk. Ya, Surabaya yang kita kenal sebagai kota PAHLAWAN sekarang menunjukan kemarahan nya dengan alasan tidak ingin dilakukan sewenang-wenang oleh bangsa asing.

Bukan tanpa alasan dijadikan hari Persatuan, saat itu dikala pertempuran terjadi dimana pasukan Indonesia yang membuat getir tentara Inggris malah dihentikan oleh Presiden Ir.Soekarno yang notabenya masih seumur jagung menjadi Kepala Negara ini. Dengan berani sang Plokamator yang diminta Inggris untuk menghentikan perang itu, mencanangkan untuk memerintahkan agar perlawanan itu dihentikan.

Pada saat itu dapat digambarkan bahwa wajah Soekarno belum dikenal oleh rakyat secara langsung. Dengan bantuan Amir Sjarifuddin yang merangkul Soemarsono Ketua Pemuda Republik Indonesia(PRI) SURABAYA pemuda pun menerima walau dalam hati masih bergejolak. Ini berarti semua patuh pada satu Komando yang bermakna taat pada pimpinan. Akhirnya Indonesia menang dalam aspek politik dan lambat laun pemuda menyadari itu.

Sikap inilah yang harus Bengkulu bangun lagi supaya kesatuan bertambah. Karena bersatunya daerah adalah pemupuk persatuan Indonesia.(ang)